Desa Depok

         Pada jaman dahulu di daerah Depok menjadi tempat persembunyian orang-orang yang melawan penjajah. Karena di daerah Depok ada rasa aman dan ada juga suatu tempat yang keramat yang bias dijadikan tempat bertapa/bersemedi, yang sampai saat ini tempat tersebut masih ada yang dinamakan “Pertapan Gunung Nanti”.

Akhirnya salah satu dari pelarian tersebut ada yang menetap di daerah Depok dank arena ilmu dan kesaktiannya orang tersebut mendirikan padepokan atau tempat menimba ilmu. Sehingga daerah tersebut sangat ramai dan banyak dikunjungi orang-orang yang menimba ilmu.

         Karena adanya padepokan itulah daerah Depok dikenal masyarakat luas, dan akhirnya dipakai untuk nama sebutan desa yaitu “DEPOK” dan sampai saat ini masih dipakai sebagai nama sebutan desa yauitu “DESA DEPOK”.

         Sejak awal berdiri sampai sekarang, desa Depok telah di pimpin oleh 16 Lurah/Kepala Desa, dengan urutan sebagai berikut :

1. Lurah Mutmoirono
2. Lurah Djyo Setro
3. Lurah Ponco Haridjo
4. Lurah Dono Medjo
5. Lurah Dono Medjo
6. Lurah Dono Redjo
7. Lurah Wonokarto
8. Lurah Djojokarmo
9. Lurah Somedjo
10. Lurah Torawi
11. Lurah Sastro Prayitno
12. Lurah Marto Wiyono
13. Kades Suyadi
14. Kades Sumarwan
15. Kades Slamet
16. Kades Nuryakin

Desa Depok dahulu terdiri dari 5 dukuh, yaitu:

1. Dukuh Krajan, yang kini menjadi Dusun Krajan
2. Dukuh Pakuran, yang kini menjadi Dusun Pakuran
3. Dukuh Pegat, yang kini menjadi Dusun Pegat
4. Dukuh Warakan, yang kini menjadi Dusun Warakan
5. Dukuh Depok, yang kini menjadi Dusun Depok

Dan akirnya disuatu saat wilayah Dukuh tersebut akirnya dig anti menjadi nama Dusun